Friday, January 21, 2011

Kado Ultah ke - 17!

17 tahun. Ternyata aku sudah banyak berubah. Aku lahir rambutku tipis... terus cepak... habis gitu keriting... terus lurus... sekarang bergelombang!!! hahaha (aduuuhh. ancur banget gak jelas!) Kok rambut sih yg aku bahas?? Iya.. soalnya itu adalah perubahan fisik yang sangat terlihat dalam diriku selama 17 tahun ini.

Seventeen to be honest, it's a special age. Ini adalah tahun pertamaku memegang KTP dan membuat SIM!!! horeee!! LEGAL LHO!! hahahaha. Akhirnya, penantian bertahun - tahun untuk naik motor dan mobil insyAllah akan tercapai dalam waktu terdekat ini. Aku nggak mungkin dibolehin naik motor atau mobil sendiri tanpa SIM. Jadi, nggak heran kan kenapa 17 tahun sangat berarti banget buat akuuuu??!! hehehehe

Lalu, ada suatu kejadian.17 tahun ini aku buat kedua kalinya menangis saat hari ulang tahunku. Pertama kali aku menangis saat aku menraktir teman - temanku di Malaysia, dan bilang ke mereka, "Aku mau pindah... ke Indonesia. 2 ato 3 minggu lagi," deg. Saat itu, aku masih ingat ekspresi teman - temanku. SPEECHLESS. Jelas saja aku nggak menangis di depan mereka lah! Tapi malam itu... aku menangis sendirian di kamar...
Aku ingat berulang kali aku mencoba menghubungi Sarah, rapi berhubung dia sekolah di STF (asrama), jadi nggak bisa deh! Aku cuma bisa ngirim dia SMS...
Dan Syaeera... seminggu sebelum ulang tahunku... sehari sebelum dia kembali ke asrama, aku datang ke rumahnya. Membawa kabar buruk itu... aku mau pindah. Aduuhh.. kenapa sih aku harus memberitahu sahabatku tentang kabar yang menyedihkan itu saat detik - detik ulang tahunku yang ke -14?! Bete abiss!!
Nadhirah Norman.??? Afiq Fahmi??!! Aku bahkan nggak yakin mengirim SMS ke nomer mereka yang benar! Gara - gara mereka sering gonta - ganti nomer!
 Rasanya... sejak saat itu, aku jadi males mikirin ulang tahunku. Soalnya, bakal terkenang tanggal 5 Januari 2008 di McDonald, Bandar Baru Kerteh, Terengganu, Malaysia. Tepat sekitar pukul 16.00 waktu setempat. Seharusnya hari itu hari yang menggembirakan, karena teman - temanku datang, membawakan kado, memelukku dan tertawa... bergosip ria. Malah aku bilang ke mereka, kalau ini bukan hanya sekedar birthday party... tapi juga.. farewell party. Malam 5 Januari itu, adalah tangisan pertamaku di hari ulang tahunku.

Yang kedua.. 5 Januari 2011. Ulang tahun ku yang ke -17. Aku tidak merayakannya, hanya Sabtunya aku nraktir teman - teman, sekalian gabung sama Reny. (hehehe). Pagi itu, orang tua ku sok manis banget, tumben - tumbenan ngucapin selamat ulang tahun! Padahal nggak pernah - pernah! Owik Si Tengil itu juga ngucapin! Telfon istimewa di Budeku di Aceh.. :) dan beragam SMS dari teman - teman di seluruh nusantara! hahaha Tapi, dari awal moodku udah nggak baik, soalnya sejak 3 tahun yg lalu, aku males banget mikirin ulang tahun...
Apalagi di sekolah, entah mengapa anak - anak sok cuek, sok berahasia gitu. Nggilani sih, soalnya aku bisa membaca kalo bakal dikerjain. Jadi aku sok cuek, sok nyantai saja... tiba - tiba, pas istirahat :
Tighfar : Fah, uang OSIS hari ini hilang!
Aku : Heh?! Serius, Far!
Tighfar : Dua rius, Fah!
Aku : Lha terus??
Tighfar : Aku nggak tau. Tolong aku, Fah. Kamu kan janji bakal dampingin aku.... (iya, aku janji gitu sama dia biar dia mantep jadi ketua OSIS)
Aku : Haduu, Far. Kok bisa kamu sih yg ngilangin uang nya?! Ketos sisan! Kalian harus tanggungjawab itu...diganti... bla..bla...bla...bla.. tralalala..trililili...(aku mulai ngomel - ngomel, krn dia ngilangin uang OSIS nya anak - anak!)
(Dika tiba - tiba ikut nimbrung)
Aku : Dik, uang OSIS lho... hilang.
Dika : Lho?! Siapa yg salah?
Aku : Tuh (nunjuk ke Tighfar)
Dika : Kok bisa lho?!
Tighfar : Maaf... Eh, katanya arsipan OSIS juga ada yg hilang.
Aku : Arsipan apa?? Bukannya ada di sekretariat ya?
Tighfar : Iya.. nggak ada
Aku : Yg tahun lalu juga?! (aku mulai bingung --- ini masalah OSIS kok cerita ke aku ya?? Apa Tighfar curhat ta maksudnya?! tapi masalahnya ya parah sisan!)
Dika : Oh ya, arsipan MPK juga.
Aku : (kali ini bener - bener terkejut!) Heh?! Apa?
Dika : Hasil angket anak - anak kemarin. Hilang, katanya nggak ada di Della.
Aku : (bingung) Lho, emang nggak di Della. Di Auliya,Dik.
Dika: Iya terus nggak ada di Auliya. Katanya di kasiin ke Della lagi.
Aku : Masa sih?! Kemarin lho Auliya bilangnya udah di rekap!!
Dika : Kapan kamu tanyanya itu?
Aku : Ya KEMARIN! Kemarin siang! Nggak mungkin lah. Siapa yg bilang?
Dika : Ya mboh seh.
(terus bel)
Aku : Far, kamu harus tanggungjawab itu lho ya. Diganti, datanya juga.
Tighfar : Iya. aku tau aku salah.
Aku : Iya, emang kamu salah!
Tighfar : Iya, salah. Karena sudah cerita ke kamu.
Aku : (rek, sakit lho sakjane dikatain gitu) tapi aku cuma tersenyum konyol menganggap itu guyonan
Dika : Eh, Fah. Laras ada di kelas mu nggak?
Aku : Ada paling. Kenapa emang?
Dika : Tolong panggilin poo..
Aku : Ada masalah apa??
Dika : Ya masalah angket itu.
Aku : (kaget! sumpah kaget!) Lho?! Apa hubungannya sama Laras??
Dika : Ya.. wes. adalah.
Aku : (keheranan, tapi akhirnya manggil Laras juga)
(setelah Laras ngobrol sama Dika yg kesannya privacy banget...)
Aku : Ras, nanya deh.
Laras: Apa?? (ketus pek jawabnya)
Aku : Kamu tau soal arsipan angket MPK hilang??
Laras : Iya. Kenapa?
Aku : Kok tau? Beneran ta itu?
Laras : Yaa.. aku nggak tau, Auliya yang cerita ke aku tadi, pas olahraga.Ya.. dia bilangnya arsipannya itu ilang, terus dia nggak berani ngomong ke kamu.
Aku : Ooh. (bingung. ini beneran ta bujukan?! Jadi aku SMS Auliya --- dengan sedikit rada mangkel seh!)
(Pas pelajaran Bahasa Indonesia kelompok bahas tentang 17 tahun 2x lagi! Aduh.. Bete deh! Kesannya kayak nyindir gitu.)
Aku : Eh.. aku mau curhat ya (maksud ku curhat di sini sebenarnya mau kasi pendapat).. menurutku umur 17 tahun itu... blaaa...blaaa... blii... tralalala.. trililili... trululululu...
Deden : Udah.. udah. kok malah curhat! Bahas ini dulu!!
Aku : (kaget. soalnya aku cerita tuh maksudnya biar ngasi masukan inspirasi buat anak - anak) Ya udah deh. Maaf. (sumpah, habis masalah hilang2x itu moodku ancur)
Moving istirahat ke - 2...
Aku : (ketemu Em) Em!! Uang OSIS hari ini dpt berapa?
Em : *** (angka tidak boleh disebut)
Aku : Mm.. dibawa siapa?
Em : Aku. Kenapa emangnya?
Aku : Lho?! Di kamu semua?!
Em : Iya. Kenapa emangnya?
Aku : Gpp.. Tighfar bilang di dia, terus ilang! Ah! Dasar tuh anak ngerjain aku! (saat itu aku yakin semuanya hanya sandiwara..)
Habis solat Dzuhur aku ke temu Tighfar dan dia senyam - senyum soal itu. Dia mengaku kalau dia ngerkain aku. Terus pas mau ke kelas aku ketemu Em lagi..
Em : Eh, Fah. Sorry. Td uang *** itu ternyata bukan pendapatan hari ini, tp pendapatan kemarin. Yg hari ini nggak di aku. Soalnya td aku sama Adilla nggak ikut keliling narikin uang OSIS. Jadi, aku nggak tau uangnya di siapa.
Aku : (entah mengapa percaya sama omongannya --- mukanya jujur bgt seh!) Lho?! (tp aku juga heran.. td Tighfar bilang dia memang sengaja ngerjain aku...kok jadinya gini..) Beneran Em?! Nggak lucu lho Em! Jangan guyon.
Em : Suwerr! Nggak di aku!
Aku : (bingung... apa hilang beneran akibat karma habis ngerjain aku.. ato Tighfar yg lupa...)
Em : Tp nanti t tanyain Adilla lagi aja. Be'e ada di dia.
Aku : Oh, iya. Iya, Em. Jangan nyebar ya. Pastiin di siapa seharusnya!
Terus kebetulan aku ketemu sama Auliya...
Aku : Aul! Sebentar, aku mau ngomong.
Auliya : Apa, Mik?
Aku : Arsipan angket MPK hilang ta?
Auliya : (tampang muka bersalah) Iya, Mik. Maaf... aku takut beritahu kamu... Itu buat Jum'at ini beneran ta?
Aku : Seharusnya, iya. Hasil rekapannya tp ada kan?
Auliya : Ada sih. Cuma yg kelas X tok.
Aku : X tok?! Bukannya kemarin semua itu yg aku kasiin uda di kamu?
Auliya : Lha iya.. itu hasil rekapan anak kelas X tok, Mik. Yang lainnya nggak ada.
Aku : (wes bingung dewe... percaya kalo bener - bener ilang)
Auliya : Maaf, Mik. Aku takut mau ngasi tau kamu, takut kamu marah.
Aku : Ya udah, kmu tanya Dika aja dulu deh, jalan keluarnya gmn. Aku bingung, nggak bisa mikir! (kata - kata putus asa)
Auliya : Kamu aja yg bilang, Mik. Aku takut dimarahin Dika.
Aku : Dika tau kok. Dia yg kasi tau aku.
Auliya : Oh.. Maaf ya, Mik ya...
Pas jam siang itu pun akhirnya moodku benar - benar 99,98% BETE! Aku benar - benar percaya kalo uang OSIS sama arsipan dan rekapan MPK bermasalah! haduuu... mana Dana pakek mbahas soal masalah itu di kelas lagi. Pas di depan Adin dan Deden lagi.. serba nggak enak deh jadinya! Terus si Ica itu juga!
Ica : Eh, ada SMS nih. "Ras, Afifah sudah punya pacar belum?!" dari Faisal XI IPA 1
Aku : (gara - gara nggak konsen, dan bad mood abis, t jarno ae, pura - pura nggak dengar)
Pulang sekolahnya, Laras nyari gara - gara. Dia memulai percakapan tentang uang OSIS itu. dan menurutku nggak etis banget ngomongin itu dengan suara keras di depan anak - anak. Jadi aku jawabnya, "Ya nggak tau lho, Ras. Itu tanggungjawab kalian sebagai pengurus! Kok bisa hilang?!"
Setelah itu, entah mengapa Laras mulai ngomel - ngomel dewe ke aku, kok kayaknya mangkel banget ke aku. Tiba - tiba malah Reny yg marah. "AFIFAH LHO! LARAS LHO! Diam ta! Eva mau ngomong ini! Dihargai poo!" Haduh. aku nggak enak. Habisnya, habis Reny ngomong kayak gitu seisi kelas langsung diam, terus ngeliatin aku. "Maaf..." aku jawab.
Eva : (sambil nangis) Dengerin ta rek. Aku dari tadi mau ngomong nggak direken...
Aku : (serba salah. nggak enak diliatin anak - anak. ada anak - anak kelas lain juga sih!) Maaf , Va... ya udah.. dilanjutin, Maaf.
Setelah Eva ngomong, Laras mulai ngomel - ngomel lagi. Dan kata - katanya yang bikin aku sakit hati itu,
"AKU TAU KAMU ITU KETUA MPK, SEDANGKAN AKU SIAPA?! AKU HANYA TEMAN SEKELASMU, BUKAN SIAPA - SIAPA. PASTI KAMU NGERASA KENAPA DIA CERITANYA KE AKU, BUKAN KE KAMU, KAN?!"
Jlep. Aku bener - bener langsung speechless. Suwerr aku nggak bermaksud gitu, Ras. Sumpah, aku sakit hati banget pas kamu ngomong kayak gitu! Aku cuma ngerasa dibohongin aja, karena selama ini aku tanya Auliya, katanya rekapannya sudah nggak ada masalah! Sama sekali nggak bermaksud menganggap dia kayak gitu. Apa lagi nyalahin kamu! Saking speechlessnya, aku pengen langsung pulang aja... tapi anak - anak pada berdiri di pintu semua. beneran aku malu, soalnya aku udah mau nangis waktu itu. Aku malu ngelewatin mereka, gara - gara salting dewe, aku menenangkan diri dulu, aku duduk di kursi, sambil nahan air mata dan kebingungan. Tapi malah yang ada aku tambah nangis... apalagi pas Muhaji nanya, "Heh. Kamu nangis beneran ta?? Ta akting?!"
BEGOK NGGAK SEH! Siapa coba yang nggak sakit hati di katain gitu sama Laras?! Sakit beneran pek aku! Udah dibohongin, dikatai gitu lagi sama temen sendiri! Padahal seharusnya aku dong yang marah, dapat laporan palsu tiap hari dari Auliya?! Kok malah aku yang dimarahin?! dan ternyata.... semua itu sandiwara belaka!
Tiba - tiba dengan riangnya, tanpa rasa berdosa dan tanpa rasa bersalah, mereka membawa kue ulang tahun beserta lilinnya dan deretan manusia sambil nyanya Happy Birthday Song. Sial!!! Kurang kerjaan banget tu ya anak - anak?! Bikin aku bingung seharian! Nggak tau mana yang bener, mana yang bohongan! Sumpah, harusnya aku sadar kalau dikerjain sama mereka! Kalau bukan gara - gara bingung sama omongannya Em dan Tighfar, perasaan dibohongin sama Auliya, apalagi sama ucapannya Laras Aristiani satu itu! Sialan banget! Yang ada aku tambah nangis deh! 

Tanggal 5 Januari 2011 itu, aku nangis karena banyak hal :
1. Aku nangis mengingat hari perpisahanku di Malaysia (pas di hari ulang tahun ku ke 13), bikin aku kangen sama teman - teman di sana.
2. Aku nangis gara - gara kata - katanya Laras yang nyakitin hatiku!
3. Aku nangis ngerasa dibohongin sama Auliya, tapi kenapa malah aku yang dimarahin.
4. Aku nangis kecewa sama Tighfar, karena setelah ketemu Em buat kedua kalinya, t kirain Tighfar nyembunyiin sesuatu, padahal aku janji bakal ndukung dia kalo ada masalah sama OSIS.
5. Aku nangis terharu ternyata mereka repot - repot beli kue buat aku. :')
6. Aku nangis melihat wajah teman - temanku. Pas diumurku yg ke - 13, teman - temanku memelukku mengucapkan selamat tinggal, dan sekarang, seolah - olah mereka me - welcome ku kembali ke nikmatnya hari ulang tahun.
7. Aku nangis lega, karena ternyata NGGAK ADA YANG HILANG!
8. Aku nangis gara - gara Muhaji ngirain aku nangisnya akting! Padahal aku nangis bener - bener puncaknya kata - kata Laras sama rasa dibohongin dan dikecewain sama Auliya dan Tighfar! Mana Dika nggak bantu aku lagi! Sebel!
9. Aku nangis karena pas pulang ke rumah, aku disambut lagi sama blackforrest buatan Mama yang selalunya Mama buat saat umurku masih sangat muda dulu.
10. Aku nangis karena malamnya, sahabat ku, Isti datang ke rumah malam - malam cuma mau ketemu dan ngucapin selamat ulang tahun ke aku.

Yang terpenting... aku nangis karena aku sadar kalau hari ulang tahunku ternyata masih sangat berarti...
Aku pernah merasakan canda tawa teman - teman dan keluargaku di hari ulang tahunku...
Aku pernah merasakan air mata perpisahan teman - temanku, juga di hari ulang tahunku...
Aku pernah merasakan rasa bersalah dan kesunyian di hari ulang tahunku...
Sekarang merasakan rasanya dikerjain abis - abisan sama teman - temanku...
Dan kejutan sederhana dari keluargaku...
Entah apa yg terjadi di ulang tahunku yang ke -18 nanti... be'e tiba - tiba kado ultahku adalah cowok idaman ku... calon suamiku?? hahaha.. (amiiinnnn!!!) :)


Special thanks to .... 
Allah SWT... Mama, Papa, Owik, Abang2x, Kakak2x, Mas2x, Mbak2x, Om2x, Tante2x, Bude2x, Pakde2x, Eyang, Alm. Akung, Alm. Andung, Alm. Atuk, keponakan2xku yang imut-imut, sepupu2x kesayanganku, sahabat - sahabat ku yang di Malaysia, di Thailand sana.. (hahaha. khusus buat lo dan adik lo, Zi!), Mas Adit ku di Jogja dan keluarganya, Uun, Bg.Rizky (yang ultahnya sehari sebelum Ifa! hehehe), Dek Akbar, dan keluarga mereka, teman - teman dan sahabat - sahabat masa kecilku (terlalu banyak untuk disebut! anak - anak Bontang deh pokoknya! haha) dan tidak lupa sahabat - sahabat dan teman - temanku di Surabaya yang masih setia mengisi hari - hari yang tiadak henti sibuknya di sekolah. I LOVE YOU ALL!!!

No comments: